relativitas waktu dan al qur'an

Merupakan rincian dari hubungan antara relativitas waktu yang telah dirincikan dalam alqur'an dan teori moderen...!!!.

Air Terjun Api..!!

Fenomena alam yang mempertunjukan keindahan air terjun yang nampak seperti lava yang jatuh dari ketinggian..!!.

NASA Ungkap Evolusi Badai Matahari

NASA berhasil mengungkap evolusi badai Matahari atau lebih tepatnya lontaran massa korona (CME), mulai dari pembentukannya di korona Matahari hingga sampai ke Bumi.

Dua Matahari Terbenam Bersama di Planet Kepler 16 B

Peristiwa mirip fiksi ilmiah itu terpantau peneliti yang melakukan pengamtan dari pesawat antariksa Kepler NASA. Peneliti itu mendeteksi sebuah planet yang mengorbit dua bintang.

Setop Pakai Lensa Kontak Saat Tidur!

Sebagian besar lensa kontak yang dipakai sehari-hari harus dibersihkan setiap malam sebelum tidur. Bahkan, lensa kontak semestinya tidak dipakai tidur.

SEMOGA BERMANFAAT.....!!!!!

Minggu, 11 September 2011

Cegah dan Atasi Diabetes dengan Serat Makanan

Diabetes : Takdir.Apakah benar mitos yang menyatakan bahwa diabetes adalah takdir? Sebagian dari Anda mungkin telah mengetahui bahwa penyakit diabetes ada dua jenis, yaitu tipe I dan II. Diabetes tipe I (juvenile-onset, insulin dependent) terjadi karena tubuh sama sekali tidak mampu memproduksi insulin, sedangkan diabetes tipe II (adult-onset, non-insulin dependent) disebabkan oleh insulin yang jumlahnya kurang atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Diabetes tipe I, dengan prevalensi 5-10% dari total penderita diabetes, umumnya diderita sejak kanak-kanak atau remaja dan diduga disebabkan oleh faktor keturunan. Sedangkan 90% sisanya termasuk tipe II, yang muncul saat dewasa (umumnya di usia 40 tahun ke atas). Berdasarkan penelitian, meskipun diabetes tipe II dapat dipengaruhi oleh faktor genetik, namun sebenarnya tipe ini dapat dicegah dengan pola makan dan gaya hidup sehat. Jadi, ternyata 90-95% penyakit diabetes bisa dicegah bukan? Mungkin sekarang Anda bertanya bagaimana caranya?

Pengaruh Pola Makan
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Nurses’ Health Study di Harvard University terhadap 65.000 wanita selama 6 tahun menunjukkan bahwa wanita yang pola makannya tinggi gula dan rendah serat makanan, 2.5 kali beresiko lebih tinggi terhadap diabetes dibandingkan wanita yang biasa makan banyak serat makanan dan sedikit gula.
Menurut penjelasan dokter, serat larut memang mampu mengurangi kebutuhan tubuh akan insulin karena serat larut dapat memperlambat penyerapan karbohidrat dan mencegah kenaikan gula darah secara tiba-tiba. Sebaliknya, asupan serat larut yang rendah dibarengi dengan konsumsi gula yang berlebihan dapat memicu kebutuhan insulin yang tinggi, melebihi jumlah yang mampu diproduksi pankreas.
Para peneliti di National Institute of Diabetes, Digestive and Kidney Diseases di Amerika membandingkan komunitas suku Pima Indian yang tinggal di Meksiko dan di Arizona. Meskipun secara genetika mereka sama, tetapi pola makan dan gaya hidupnya jauh berbeda. Suku Pima Indian di Meksiko umumnya pekerja keras dan sehari-hari banyak mengkonsumsi makanan rendah lemak dan tinggi serat, seperti corn tortilla dan taco. Sedangkan suku Pima Indian yang tinggal di Arizona jarang melakukan aktivitas fisik serta mengkonsumsi makanan rendah serat dan tinggi lemak, seperti hot dog dan french fries. Akibatnya, 50% suku Pima Indian di Arizona yang berusia 30 sampai 64 tahun banyak menderita diabetes dan hanya 9% suku Pima Indian Meksiko yang terkena diabetes. Penemuan ini menunjukkan bahwa untuk penyakit diabetes, pola makan dan gaya hidup memiliki pengaruh lebih besar daripada faktor genetik.

Berapa Jumlah Serat yang Dibutuhkan?
American Diabetes Association (ADA) menyarankan agar penderita diabetes mengkonsumsi 50 gram serat makanan per hari. Hal ini didasarkan pada penelitian yang dimuat di New England Journal of Medicine 2000, yang menunjukkan bahwa konsumsi 50 gram serat per hari dapat menurunkan kadar gula darah secara signifikan, bahkan dapat mengurangi kebutuhan akan obat diabetes. Serat yang bermanfaat bagi penderita diabetes adalah jenis serat larut (soluble fiber). Serat ini dapat ditemukan pada akar tanaman chicory, buah jeruk, pepaya, apel, kismis, serta kacang-kacangan seperti kacang merah, kacang tolo dan lentil.

Tips Pola Makan Tinggi Serat
• Bagi penderita diabetes, disarankan mengkonsumsi 40 gram serat per hari.
• Untuk pencegahan, disarankan mengkonsumsi 20-35 gram serat per hari.
• Tambahkan serat secara bertahap, 3-5 gram per hari untuk mencegah kembung.
• Minumlah minimal 8 gelas air per hari agar serat dapat bekerja optimal.

Gaya Hidup Sehat
Selain pola makan, gaya hidup juga menentukan resiko diabetes. Seperti pada suku Pima Indian Meksiko di atas, yang banyak melakukan aktivitas fisik (40 jam per minggu) lebih jarang terkena diabetes dan kegemukan daripada Pima Indian Arizona yang aktivitas fisiknya rendah (2-3 jam per minggu).

Bisa Lebih Efektif dari Obat
Diabetes Prevention Program, sebuah studi yang dilakukan di Amerika, menemukan bahwa perubahan gaya hidup serta pola makan dapat menurunkan resiko diabetes hingga 58%. Sementara pengobatan dengan obat diabetes jenis metformin ‘hanya’ mengurangi resiko diabetes sebesar 31%. Studi tersebut dilakukan di 27 medical center Amerika dengan melibatkan 3.234 orang yang mengalami impaired glucose tolerance (toleransi glukosa terganggu), tahap awal dari penyakit diabetes tipe II. Gaya hidup dan pola makan yang diterapkan dalam studi ini mencakup olah raga selama 30 menit per hari, makanan rendah lemak, serta menjaga berat badan pada kisaran normal
Jadi, tunggu apa lagi? Jika Anda menderita diabetes atau beresiko terkena diabetes (keturunan penderita diabetes, kegemukan, berusia lebih dari 40 tahun, kurang olah raga), segera ubah pola makan dan gaya hidup Anda

info diatas saya dapat dari tropicanaslim.com untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap silahkan kunjungi sendiri hehehe....

serangan jantung

Serangan jantung  adalah terhentinya aliran darah, meskipun hanya sesaat, yang menuju ke jantung, dan mengakibatkan sebagian sel jantung menjadi mati.
Penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu pada orang dewasa di Amerika. Setiap tahunnya, di Amerika Serikat:
  • 1,5 juta orang mengalami serangan jantung.
  • 478000 orang meninggal karena penyakit jantung koroner.
  • 407000 orang mengalami operasi peralihan.
  • 300000 orang menjalani angioplasti.
Penyakit jantung, stroke, dan penyakit periferal arterial merupakan penyakit yang mematikan. Di seluruh dunia, jumlah penderita penyakit ini terus bertambah. Ketiga kategori penyakit ini tidak lepas dari gaya hidup yang kurang sehat yang banyak dilakukan seiring dengan berubahnya pola hidup.
Faktor-faktor pemicu serangan jantung ialah Rokok, mengonsumsi makanan berkolestrol tinggi, kurang gerak, malas berolahraga, stres, dan kurang istirahat.

Pengenalan Jantung

Jantung adalah organ berupa otot, berbentuk kerucut, berongga dan dengan basisnya di atas dan puncaknya di bawah. Apex-nya (puncak) miring ke sebelah kiri. Berat jantung kira-kira 300 gram. Agar jantung berfungsi sebagai pemompa yang efisien, otot-otot jantung, rongga atas dan rongga bawah harus berkontraksi secara bergantian. Laju denyut-denyut jantung atau kerja pompa ini dikendalikan secara alami oleh suatu "pengatur irama". Ini terdiri dari sekelompok secara khusus, disebut nodus sinotrialis, yang terletak di dalam dinding serambi kanan. Sebuah impuls listrik yang ditransmisikan dari nodus sinotrialis ke kedua serambi membuat keduanya berkontraksi secara serentak. Arus listrik ini selanjutnya diteruskan ke dinding-dinding bilik, yang pada gilirannya membuat bilik-bilik berkontraksi secara serentak. Periode kontraksi ini disebut systole. Selanjutnya periode ini diikuti dengan sebuah periode relaksasi pendek - kira-kira 0,4 detik - yang disebut diastole, sebelum impuls berikutnya datang. Nodus sinotrialus menghasilkan antara 60 hingga 72 impuls seperti ini setiap menit ketika jantung sedang santai. Produksi impuls-impuls ini juga dikendalikan oleh suatu bagian sistem syaraf yang disebut sistem syaraf otonom, yang bekerja diluar keinginan kita. Sistem listrik built-in inilah yang menghasilkan kontraksi-kontraksi otot jantung beirama yang disebut denyut jantung.

Faktor-faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner

  • Memasuki usia 45 tahun bagi pria.
Sangat penting bagi kaum pria untuk menyadari kerentanan mereka dan mengambil tindakan positif untuk mencegah datangnya penyakit jantung.
  • Bagi wanita, memasuki usia 55 tahun atau mengalami menopause dini (sebagai akibat operasi).
Wanita mulai menyusul pria dalam hal risiko penyakit jantung setelah mengalami menopause.
  • Riwayat penyakit jantung dalam keluarga.
Riwayat serangan jantung di dalam keluarga sering merupakan akibat dari profil kolesterol yang tidak normal.
  • Diabetes.
Kebanyakan penderita diabetes meninggal bukanlah karena meningkatnya level gula darah, namun karena kondisi komplikasi jantung mereka.
  • Merokok.
Resiko penyakit jantung dari merokok setara dengan 100 pon kelebihan berat badan - jadi tidak mungkin menyamakan keduanya.
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Kegemukan (obesitas).
Obesitas tengah (perut buncit) adalah bentuk dari kegemukan. Walaupun semua orang gemuk cenderung memiliki risiko penyakit jantung, orang dengan obesitas tengah lebih-lebih lagi.
  • Gaya hidup buruk.
Gaya hidup yang buruk merupakan salah satu akar penyebab penyakit jantung - dan menggantinya dengan kegiatan fisik merupakan salah satu langkah paling radikal yang dapat diambil.
  • Stress.
Banyak penelitian yang sudah menunjukkan bahwa, bila menghadapi situasi yang tegang, dapat terjadi arithmias jantung yang membahayakan jiwa.

 Serangan Jantung

Serangan jantung adalah suatu kondisi ketika kerusakan dialami oleh bagian otot jantung (myocardium) akibat mendadak sangat berkurangnya pasokan darah ke bagian otot jantung. Berkurangnya pasokan darah ke jantung secara tiba-tiba dapat terjadi ketika salah satu nadi koroner terblokade selama beberapa saat, entah akibat spasme - mengencangnya nadi koroner - atau akibat penggumpalan darah - thrombus. Bagian otot jantung yang biasanya dipasok oleh nadi yang terblokade berhenti berfungsi dengan baik segera setelah splasme reda dengan sendirinya, gejala-gejala hilang secara menyeluruh dan otot jantung berfungsi secara betul-betul normal lagi. Ini sering disebut crescendo angina atau coronary insufficiency. Sebaliknya, apabila pasokan darah ke jantung terhenti sama sekali, sel-sel yang bersangkutan mengalami perubahan yang permanen hanya dalam beberapa jam saja dan bagian otot jantung termaksud mengalami penurunan mutu atau rusak secara permanen. Otot yang mati ini disebut infark.

Gejala Serangan Jantung

Gejala-gejala ini untuk setiap orang biasa berbeda. Sebuah serangan jantung mungkin dimulai dengan rasa sakit yang tidak jelas, rasa tidak nyaman yang samar, atau rasa sesak dibagian tengah dada. Kadang, sebuah serangan jantung hanya menimbulkan rasa tidak nyaman yang ringan sekali sehingga sering disalahartikan sebagai gangguan pencernaan, atau bahkan lepas dari perhatian sama sekali. Dalam hal ini, satu-satunya cara yang memungkinkan terdeteksinya sebuah serangan jantung adalah ketika harus menjalani pemeriksaan ECG untuk alasan lain yang mungkin tidak berkaitan. Dipihak lain, serangan jantung mungkin menghadirkan rasa nyeri paling buruk yang pernah dialami - rasa sesak yang luar biasa atau rasa terjepit pada dada, tenggorokan atau perut. Bisa juga mengucurkan keringat panas atau dingin, kaki terasa sakit sekali dan rasa ketakutan bahwa ajal sudah mendekat. Juga mungkin merasa lebih nyaman bila duduk dibanding bila berbaring dan mungkin napas begitu sesak sehingga tidak bisa santai. Rasa mual dan pusing bahkan sampai muntah, bahkan yang lebih parah yaitu ketika sampai kolaps dan pingsan.
Ada beberapa gejala yang lebih spesifik, antara lain:
  • Nyeri. Jika otot tidak mendapatkan cukup darah (suatu keadaan yang disebut iskemi), maka oksigen yang tidak memadai dan hasil metabolisme yang berlebihan menyebabkan kram atau kejang. Angina merupakan perasaan sesak di dada atau perasaan dada diremas-remas, yang timbul jika otot jantung tidak mendapatkan darah yang cukup. Jenis dan beratnya nyeri atau ketidaknyamanan ini bervariasi pada setiap orang. Beberapa orang yang mengalami kekurangan aliran darah bisa tidak merasakan nyeri sama sekali (suatu keadaan yang disebut silent ischemia).
  • Sesak napas merupakan gejala yang biasa ditemukan pada gagal jantung. Sesak merupakan akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di paru-paru (kongesti pulmoner atau edema pulmoner).
  • Kelelahan atau kepenatan. Jika jantung tidak efektif memompa, maka aliran darah ke otot selama melakukan aktivitas akan berkurang, menyebabkan penderita merasa lemah dan lelah. Gejala ini seringkali bersifat ringan. Untuk mengatasinya, penderita biasanya mengurangi aktivitasnya secara bertahap atau mengira gejala ini sebagai bagian dari penuaan.
  • Palpitasi (jantung berdebar-debar)
  • Pusing & pingsan. Penurunan aliran darah karena denyut atau irama jantung yang abnormal atau karena kemampuan memompa yang buruk, bisa menyebabkan pusing dan pingsan.

Tanda-tanda Peringatan Dini

Bagaimanapun, salah sekali pendapat bahwa sebuah serangan jantung datang seperti petir di siang bolong. Serangan jantung adalah puncak bencana dari sebuah proses kerusakan yang berlangsung lama, yang sering melibatkan kejutan-kejutan emosional, kekacauan fisiologis dan kelelahan mental. Tanda-tanda peringatan dini begitu subyektif dan begitu tersamar, sehingga bahkan dokter yang terlatih untuk mengukur segala sesuatu secara obyektif masih bisa mengabaikannya.

 Diagnosis

Berdasarkan gejala-gejala yang dirasakan, seorang dokter dapat membuat perkiraan yang nalar tentang apakah gejala-gejala itu mengisyaratkan serangan jantung atau tidak. Kecurigaannya mungkin diperkuat oleh penampilan si penderita, tingkat tekanan darah dan bunyi detak jantung. Dokter mungkin akan mengirimnya ke pemeriksaan ECG dan uji darah, tetapi bila masih merasakan nyeri, dokter barangkali akan memberi suntikan penghilangrasa nyeri sebelum pemeriksaan itu. Ini karena nyeri yang menakutkan dapat membawa ke jurang yang lebih dalam, yang bisa menyebabkan gejala jantung. Nyeri itu juga dapat menimbulkan dampak psikologis jangka panjang. ECG pertama mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda serangan jantung dan mungkin pemeriksaan itu harus diulang. Kadang-kadang uji yang kedua pun masih tidak menunjukkan perubahan, dan selama hal ini, diagnosis akan bergantung pada pemeriksaan darah. Jantung, seperti semua sel tubuh lain, mengandung bahan-bahan kimia khusus yang disebut enzim. Ketika sel-sel jantung mengalami kerusakan, enzim-enzim yang dilepaskan beredar bersama aliran darah. Setelah sebuah serangan jantung, kadar sebagian enzim ini langsung naik, tetapi selanjutnya enzim-enzim tersebut lekas mengurai dan karena itu tidak terdeteksi lagi setelah sehari atau dua hari; ada enzim yang baru dilepaskan beberapa jam atau bebera hari kemudian tetap tinggal dalam darah selama beberapa hari atau bahkan beberapa minggu.

10 anggapan salah tentang penyakit jantung

  1. Penyakit jantung hanya terjadi pada orang gemuk saja
  2. Penyakit jantung tidak bisa pada anak atau orang muda
  3. Wanita terbebas dari penyakit jantung
  4. Penyakit jantung hanya satu macam
  5. Jantungnya sehat, tak mungkin bisa sakit jantung
  6. Tidak ada hubungan dengan serangan stroke
  7. Penyakit jantung merupakan penyakit keturunan
  8. Penyakit jantung tidak dapat dicegah
  9. Terkena penyakit jantung sebab sering dikagetkan
  10. Penyakit jantung muncul sebab sering mengonsumsi menu jantung pisang

SEMOGA BERMANFAAT.....!!!!!

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More